Tim Gabungan Polda Aceh dan Pemkab Aceh Jaya Lakukan Monitoring Harga Beras dan Sembako di Tengah Penipisan Stok
Calang – Tim gabungan yang terdiri dari Ditreskrimsus Polda Aceh, Dinas Pangan Provinsi Aceh, Bapanas, serta Dinas Pangan Kabupaten Aceh Jaya melakukan monitoring terhadap harga dan ketersediaan beras serta sembako di wilayah Kecamatan Krueng Sabee, Minggu (30/11/2025) sekitar pukul 11.00 WIB. Kegiatan ini dilakukan sebagai langkah antisipatif pemerintah dan kepolisian dalam menjaga stabilitas pangan di tengah terjadinya penurunan stok di sejumlah daerah.
Kapolres Aceh Jaya AKBP Zulfa Renaldo, S.I.K., M.Si., melalui Kasat Reskrim Iptu Julian Zairi menyampaikan bahwa kegiatan tersebut merupakan langkah cepat pemerintah dan kepolisian guna mengantisipasi penurunan stok beras dan kenaikan harga bahan pokok yang mulai terjadi di beberapa daerah.
“Monitoring ini dilakukan sebagai upaya untuk mengetahui kondisi di lapangan sekaligus memastikan tidak terjadi penyimpangan harga yang dapat merugikan masyarakat,” ujar Iptu Julian.
Tim melakukan pengecekan di empat titik, yaitu UD. POPON, UD. BANG GAM, UD. IBRAHIM di Desa Gampong Blang, serta SULTAN SWALAYAN di Desa Dayah Baro, Kecamatan Krueng Sabee.
Hasil pengecekan menunjukkan bahwa hanya UD. POPON yang masih memiliki stok beras medium dengan harga Rp 235.000 per sak. Sementara tiga lokasi lainnya tidak memiliki stok beras medium maupun premium. Kondisi ini menjadi perhatian serius karena beras merupakan kebutuhan pokok utama masyarakat.
Tim juga menemukan adanya kenaikan harga beberapa komoditas, antara lain: Telur ayam dari Rp 64.000 menjadi Rp 100.000 per papan, Cabai merah besar dari Rp 65.000 menjadi Rp 150.000 per kilogram, dan Tomat dari Rp 9.000 menjadi Rp 25.000 per kilogram.
Kenaikan tersebut diduga dipicu oleh terhambatnya pendistribusian akibat bencana alam yang terjadi di sejumlah wilayah di Aceh.
Pedagang menyampaikan bahwa akses jalan menuju Aceh Jaya belum dapat dilalui sehingga pasokan beras tidak bisa masuk. Selain itu, pemadaman listrik yang terjadi di Kabupaten Pidie menyebabkan operasional pabrik pengolahan padi terhenti. Untuk komoditas sayuran, beberapa ruas jalan yang putus dan banjir di sejumlah daerah membuat distribusi ikut tersendat.
Tim gabungan memastikan akan terus melaksanakan pemantauan secara berkelanjutan dan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mempercepat normalisasi distribusi guna menjaga stabilitas harga bahan pokok di Aceh Jaya.
“Kami akan terus melakukan pemantauan dan memastikan kebutuhan masyarakat tetap terpenuhi,” tutup Iptu Julian.

